Anggota

Angelia Monique - 2
Davis Limanjaya - 10
Chika Florencia - 18
Anthony Kusuma - 19

Thursday 13 February 2014

TUGAS FISIKA TENTANG RODA


Sesuai dengan hukum kesetimbangan benda tegar, yaitu keadaan benda stabil akan tetap stabil (Rumus: ∑ F=0 / ∑T=0) dan jika diberikan suatu gaya pengganggu, akan menjadi tidak stabil, maka roda yang sedang berputar dalam keadaan vertical yang kemudian porosnya diganggu dengan cara dimiringkan ke kanan atau ke kiri, mengalami / terjadi ketidakstabilan. Dalam hal ini, tubuh kita secara otomatis mengikuti arah miringnya roda untuk menjaga kestabilan. Jika poros roda dimiringkan ke kanan, maka tubuh akan mengikuti ke arah kanan untuk menjaga kestabilan (supaya tidak jatuh ke kanan), begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan sifat dari benda tegar. Ketika roda dari awal diputar secara vertical, maka akan tetap vertical. Bila putaran awal tersebut diganggu (dengan cara dimiringkan), pasti terjadi ketidakstabilan. Benda cenderung tetap berputar pada kondisi tertentu.

ANGELIA MONIQUE
XI IPA 1 / 2

Apabila sebuah roda sedang berputar dalam kondisi vertical dan porosnya diganggu(dimiringkan ke kanan/ kiri) maka akan terjadi ketidak stabilan. Untuk mengatasi ketidak stabilan maka tubuh kita secara otomatis juga mengikuti arah miringnya supaya stabil. Jika poros dimiringkan ke kanan, maka otomatis tubuh kita juga kearah kanan supaya tidak jatuh ke kanan. Sebaliknya, jika poros dimiringkan ke kiri, maka otomatis tubuh kita juga ikut kearah kiri supaya tidak jatuh ke kiri. Ini sesuai dengan sifat benda. Ketika  dari awal diputar secara vertical akan tetap vertical, ketika diputar secara horizontal akan tetap secara horizontal dan diputar dala kondisi miring akan tetap miring. Bila diputar secara vertical lalu dimiringkan makan pasti akan tidak stabil. Benda akan cenderung tetap berputar dalam kondisi tertentu.
Hal ini sesuai dengan hukum kesetimbangan benda tegar yaitu keadaan benda stabil (∑ F=0 / ∑T=0). Tetapi jika diganggu dengan diberikan suatu gaya, akan menjadi tidak stabil.
Dalam kehidupan sehari-hari digunakkan dalam bermain sepeda (sebelum berbelok kita harus mengambil ancang-ancang dulu)


DAVIS LIMANJAYA
XI IPA 1 / 10

Monday 25 November 2013

ROKET


ROKET
SISTEM SEMBUR



A. Tujuan Pembuatan
      Aplikasi HKM (Hukum Kekekalan Momentum) untuk pembuatan roket mini


B. Alat dan Bahan
1.      Tabung Redoxon/ CDR
2.      Pil Redoxon
3.      Air
4.      Kertas karton


C. Prinsip Kerja
      Sistem Sembur,
      Roket terlempar karena semburan hasil ledakan bahan kimia yang berasal dari reaksi pil redoxon yang berada dalam badan roket. Semburan bahan kimia ke belakang sehingga roket terdorong ke depan(atas).


D. Cara Pembuatan
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2.      Menghiaslah tabung redoxon menjadi seperti roket dengan kertas karton
3.      Mengisi tabung redoxon yang sudah dihias dengan air sebanyak ± ¾ volume kaleng redoxon
4.      Masukkan satu pil redoxon ke dalam tabung redoxon
5.      Menutup tabung memakai tutup tabung redoxon dan membalik tabungnya dengan cepat sehingga tutupnya ada di bawah
6.      Menunggu beberapa detik dan roket akan terbang ke atas


E. Hasil Proyek Roket


1.      VIDEO PENERBANGAN ROKET





2.      BAGAN ROKET




























Saturday 16 November 2013

Tugas Fisika Energi dan Usaha


Usaha
Definisi           : suatu besaran skalar yang di akibatkan oleh gaya yang bekerja
sepanjang lintasan
Rumus             :


W = F x s
Keterangan      :
W        = Usaha                       (Nm=Joule)
F          = Gaya                        (N)
s           = Perpindahan             (m)
 

Dalam setiap usaha, gaya yang diberikan pada benda tidak selalu lurus atau seperti gaya F yang diperagakan oleh anak panah di atas, sehingga besar usaha dalam arah gaya F dinyatakan dalam rumus :
W = F xcos α x s
 




Keterangan      :
W        = Usaha                       (Nm=Joule)
F          = Gaya                        (N)
s           = Perpindahan             (m)
α          = Sudut antara gaya dan perpindahan benda      ( ͦ (derajat) atau radian)
Soal     :
1. 
 




Hitunglah W!

2.      2. Dua buah balok A dan B bermassa sama (8 kg). Berapakah besarnya usaha pada A dan B (lihat gambar di bawah) jika benda A didorong melalui bidang miring licin sampai ke puncaknya

3.      3. Sebuah benda diberi gaya dari 3 N hingga 8 N dalam 5 sekon. Jika benda mengalami perpindahan dari kedudukan 2 m hingga 10 m, seperti pada grafik, maka tentukan usaha yang dilakukan!

Gaya Konservatif
 
Ketika benda bergerak ke atas, arah perpindahan benda keatas, sebaliknya arah gaya gravitasi atau gaya berat (w) ke bawah. Arah perpindahan benda berlawanan dengan arah gaya gravitasi karenanya gaya gravitasi melakukan usaha negatif.
W1 = F s = w h (cos 180) = w h (-1) = – w h = – m g h
Ketika benda bergerak ke bawah menuju posisinya semula, arah perpindahan benda ke bawah dan arah gaya gravitasi juga ke bawah. Arah perpindahan benda sama dengan arah gaya gravitasi karenanya gaya gravitasi melakukan usaha positif.
W2 = F s = w h (cos 0) = w h (1) = w h
Usaha total yang dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda selama benda bergerak ke atas lalu bergerak ke bawah sama dengan nol.
Wtotal = W1 + W2 = – w h + w h = 0
 
Selama benda bergerak di atas bidang miring, hanya komponen horisontal gaya gravitasi (w sin q) yang melakukan usaha pada benda. Ketika benda bergerak dari lembah menuju puncak bidang miring, arah perpindahan berlawanan dengan arah komponen horisontal gaya gravitasi (w sin q) karenanya gaya gravitasi melakukan usaha negatif.

Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda selama benda bergerak dari lembah menuju puncak.
W1 = – F s = – (w sin q)(s) = – w s sin q
Karena sin q = h / s atau h = s sin teta maka rumus di atas diubah menjadi
W1 = – w h = – m g h

Ketika benda bergerak dari puncak menuju lembah, perpindahan searah dengan komponen horisontal gaya gravitasi karenanya gaya gravitasi melakukan usaha positif.
W2 = w h = m g h
Usaha total
Wtotal = – m g h + m g h = 0

Hubungan Usaha dengan Energi Kinetik dan Energi Potensial
  Perpindahan benda ke arah vertical yang berkaitan dengan energy potensial dinyatakan sebagai ketinggian benda (h), usaha yang dilakukan terhadap benda tersebut sebagai berikut
W = Ep2-Ep1

W = F x s = -m.g.h               Arah vertical ke bawah
W = F x s = m.g.h                Arah vertical ke atas
Penulisan matematis rumus :
W = Δ Ep
W = Ep2 – Ep1
W = m g (h2 – h1)

Keterangan      :
W        = Usaha                                   (Nm=Joule)
F          = Gaya                                    (N)
s           = Perpindahan                         (m)
m         = Massa                                   (kg)
g          = Percepatan gravitasi              (N/kg) = 10 N/kg atau 9.8 N/kg
h          = Ketinggian benda                 (m)
Ep1      = Energi potensial awal (J)
Ep2      = Energi potensial akhir            (J)

  Usaha yang dilakukan pada sebuah benda yang bergerak horisontal menyebabkan perubahan energi kinetik
W = Ek2-Ek1
Ek = ½ m v2

Keterangan      :
W        = Usaha                                   (Nm=Joule)
Ek1      = Energi kinetik awal                (J)
Ek2      = Energi kinetik akhir               (J)



   Usaha untuk memindahkan benda sembarang
a)      Tanpa gesekan
W = 0

W = Em2-Em1
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
 








Soal :
1.      1. Sebuah peluru 20 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 30° dan kecepatan awal 40 m/s. Jika gaya gesek dengan udara diabaikan, maka tentukan energi potensial peluru pada titik tertinggi!
 
2.     2. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 4 m, kemudian melewati bidang lengkung seperempat lingkaran licin dengan jari-jari 2 m. Tentukan kecepatan saat lepas dari bidang lengkung tersebut!
3.      3. Mobil pertama bermassa dua kali mobil kedua, tetapi energi kinetiknya setengah kali mobil kedua. Ketika kedua mobil menambah kelajuannya dengan 5,0 m s-1, energi kinetic keduanya menjadi sama. Berapakah kelajuan awal kedua mobil?




Daya
Definisi           : kemampuan untuk melakukan usaha tiap satu satuan waktu.
Keterangan:
P          = Daya           (watt)
W        = Usaha           (joule)
T          = Waktu          (s)

Satuan usaha
1 watt              = 1 joule/s
1 kW               = 1000 watt
1 kWh                         = 3,6 x 106 joule
1 HP                = 746 watt

Soal
1.      1. Sebuah mobil melaju konstan 6 m/s pada jalan menanjak. Pada saat itu daya mobil sebesar 30 hp. Jika kemiringan jalan 5°,besar gaya mobil tersebut….Newton

2.      2. Sebuah mobil bermassa 1 ton dipacu dari kecepatan 36 km/jam menjadi berkecepatan 144 km/jam dalam 4 sekon. Jika efisiensi mobil 80 %, tentukan daya yang dihasilkan mobil!


DaftarPustaka